Jika Mata Hati Berbicara, Maka diri ini terdiam

Pada suatu hari saya memakirkan sepeda motor di tempat pencucian yang ada disudut salah satu kota samarinda (nama pencucian tidak disebutkan).

Setelah memakirkan sepeda Motor, saya langsung beranjak ke warung makan yang disediakan di tempat pencucian tersebut dan langsung memesan kopi panas dan duduk berdekatan dengan pelanggan yang lainnya dan sayapun mendengar suatu percakapan dua orang yang diperkirakan usianya kurang lebih 40 sd 45 tahun bila dianalisa dari raut wajah dan cara bertutur kata.

Dari pembicaraan itu, saya menyimak kalimat-kalimat yang keluar dengan penuh hikmat, salah satu dari mereka berkata : Bagaimana Kota kita saat ini sudah benar-benar carut marut dan tak lagi memikirkan masyarakat luas ditambah banyaknya galian batu bara disana sini sehingga sudah banyak memakan korban terutama anak-anak, kenapa perusahaan batu Bara itu tidak ditutup dan terkesan pembiaran serta pemerintah tidak berkutik dalam hal ini.

Salah satu Bapak yang mendengarkan sebagai lawan berbicara langsung menarik napas dan berkata :

Begini pak, Berapa banyak yang meninggal di galian Batu Bara bisa jadi bukan hanya anak-anak saja, namun juga para pekerja, maka dalam hal ini berapa jumlah yang meninggal dibanding jumlah para pekerja yang meliputi istri dan anak-anak mereka dengan adanya Batu Bara berapa yang dapat menyambung kehidupan didalamnya tentu jauh sekali perbandingannya.

Bapak tersebut sekali-kali menarik napas kemudian menyambung perkataannya tadi.

Pak, lihatlah Mobil dan sepeda Motor disana berapa banyak yang meninggal akibat itu tentu lebih banyak lagi lalu apakah perusahaan Mobil dan Sepeda Motor kemudian di Tutup serta merta ?..

Tentu jawabannya tidak, disana ada kehidupan yang meliputi Bisnis yang besar dan didalamnya memiliki Investor-Investor yang mempunyai kekuatan, Adapun kita bahkan pemerintah tidak akan bisa menutup suatu Perusahaan Mobil dan Motor karena ada yang meninggal disebabkan Mobil atau Motor tersebut baik itu kecelakaan tunggal maupun Kecelakaan beruntun.

Bahkan jika ada seseorang Menteri ingin membuka Pabrik Mobil dengan jenis yang berbeda katakanlah dengan tenaga listrik, maka akan banyak terjadi benturan disana-sini karena ini menyangkut Bisnis dan kelangsungan Kehidupan orang lain yang begitu besar jumlahnya, maka biasanya banyak tidak jadinya dikarenakan akan ada serangan besar-besaran dari para pesaingnya.

Ini menyangkut kehidupan orang banyak dan juga ini Real Bisnis pak.

Bapak itupun langsung menutup pembicaraan dan memohon pamit kepada Bapak lawan bicaranya tadi, berhubung Mobilnya sudah selesai dicuci. 

Dalam kehidupan ini banyak hikmah yang kita dapat, jika kita selalu memperhatikan kehidupan yang ada disekitar kita, maka janganlah sia-siakan sekecil apapun itu yang ada dihadapan kita, pahamilah diri kita sendiri kemudian pandanglah secara luas minimal dilingkungan kita sendiri.

Disinilah nilai-nilai Objektif dapat kita temukan, sehingga dalam mengambil suatu keputusan tidak salah kaprah dan orang yang kita tujupun dapat menerima kritikan yang kita ajukan dengan baik sehingga diantara kedua belah pihak saling memperbaiki untuk kedepan yang lebih baik, maka tidaklah suatu persoalan diselesaikan dengan cara yang tidak terhormat dan membabi buta dengan penuh emosional yang di tunggangi hawa nafsu yang kelak akan menjadi cambuk buat diri sendiri.

Disinilah peran masyarakat dan pemerintah untuk selalu mengawasi suatu perusahaan yang akan menimbulkan kerusakan lingkungan dan dapat membahayakan jiwa orang lain, maka perusahaan tersebutpun harus memperhatikan segala sudut pandang dalam hal ini tidak hanya semata-mata mencari profit semata tanpa harus memperhatikan lingkungan dan keselamatan orang lain.